Teks Biografi adalah sebuah tulisan yang membahas tentang kehidupan seseorang atau riwayat hidup seseorang. Biografi
singkat hanya menjelaskan tentang fakta-fakta yang terjadi pada
kehidupan seseorang serta peran pentingnya terhadap lingkungan. Biografi
panjang meliputi informasi-informasi yang bersifat penting, akan tetapi
dikisahkan dengan lebih lengkap dan mendetail serta dituliskan dengan
gaya cerita yang baik dan menarik. Biografi merupakan sebuah buku yang menggambarkan kejadian-kejadian atau peristiwa yang dialami oleh seseorang. Lewat
biografi tersebut kita dapat menemukan hubungan, keterangan atau
penjelasan dari sebuah tindakan atau sebuah misteri yang mencakup
kehidupan seseorang. Biografi dapat bercerita mengenai kehidupan seorang tokoh penting atau tokoh yang terkenal maupun yang tidak terkenal. Biografi
sering kali bercerita tentang tokoh sejarah, namun tidak jarang yang
menceritakan mengenai orang yang masih hidup. Banyak biografi yang kita
temukan sekarang ini ditulis secara kronologis. Baca juga artikel :15 Contoh Rumusan Masalah Beserta Pengertiannya
Unsur Kebahasaan Teks Biografi
500px.comUnsur kebahasaan yang dimiliki oleh teks biografi adalah sebagai berikut :
Kata Penghubung.
Merujuk Kata.
Kata kerja.
Waktu, aktivitas, dan tempat.
Ciri Ciri Teks Biografi
500px.comBerikut ini adalah ciri-ciri dari teks biografi :
Biografi harus berisi cerita yang sebenarnya atau fakta yang terjadi pada tokoh yang diceritakan dalam sebuah narasi.
Dapat
diteladani oleh orang lain berdasarkan pengalaman hidup tokoh dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya sehingga merupakan
seseorang yang sukses sampai sekarang.
Strukturnya terdari dari orientasi, masalah, dan reorientasi.
Struktur Teks Biografi
500px.comBerikut ini adalah struktur yang dimiliki oleh teks biografi :
Orientasi
Orientasi
adalah bagian dimana menjelaskan atau menggambarkan pengenalan pada
tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh yang diceritakan dalam
biografi tersebut.
Peristiwa dan Masalah
Bagian
peristiwa atau kejadian adalah bagian yang berisi tentang sebuah
peristiwa atau kejadian yang pernah dialami oleh seseorang. Termasuk
didalamnya berisi tentang masalah yang pernah ia hadapi dalam mencapai
sebuah tujuan serta cita-cita dalam hidupnya. Hal-hal
yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan menyedihkan yang pernah
dialami oleh seorang tokoh yang diulas dalam bagian ini.
Reorientasi
Reorientasi
adalah bagian penutup dalam biografi. Bagian ini berisi tentang
padangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan dalam biografi
tersebut. Reorientasi bersifat opsional, yang artinya pada bagian ini
boleh ada atau boleh tidak. Baca juga artikel :7 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Terlengkap
Jenis Jenis Biografi
sahabatnesia.comBerikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis teks biografi :
1. Biografi Berdasarkan Sisi Penulisnya
Berdasarkan sisi penulisnya, teks bioragfi dibagi menjadi 2 :
Autobiografi, merupakan biografi yang ditulis sendiri oleh tokoh atau orang yang bersangkutan.
Biografi, merupakan biografi yang ditulis oleh orang lain dengan izin dari tokoh yang akan diceritakan.
2. Biografi Berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya, teks biografi dibagi menjadi 2 :
Biografi
perjalanan hidup, merupakan biografi yang menceritakan perjalanan hidup
seseorang atau tokoh yang ditulis secara lengkap ataupun singkat.
Biografi
perjalanan karir, merupakan biografi yang menceritakan perjalanan karir
seorang tokoh dari awal sampai ia mencapai kesuksesan.
3. Biografi Berdasarkan Persoalan yang di Bahas
Berdasarkan persoalan yang dibahas, teks biografi dibagi menjadi 2 :
Buku sendiri, merupakan biografi yang seluruh biayanya ditanggung sendiri oleh si pembuat biografi tersebut.
Buku
subsidi, merupakan biografi yang pembuatannya dibiaya oleh pihak
sponsor baik itu dari segi biaya penulisan, percetakan, dan biaya
lainnya yang tidak terduga ditanggung oleh pihak sponsor.
Contoh Teks Biografi Beserta Strukturnya
500px.com
R.A Kartini
Orientasi Raden
Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Kartini. Dia
merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang dan lahir pada tanggal
21 April 1879. Satu hal yang diwariskan oleh keluarganya adalah
pendidikan. Kartini pernah
merasakan duduk dibangku sekolah dasar hingga ia tamat di sekolah dasar.
Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan, membuatnya untuk terus
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun,
ayahnya tidak memberikan izin kepada Kartini untuk dapat melanjutkan
pendidikannya. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sangat sedih namun dia
tidak bisa mengubah keputusan ayahnya.
Peristiwa dan Masalah Kartini
tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya dia menikah atau
istilahnya dipingit. Untuk menghilangkan rasa jenuhnya itu, Kartini
menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia
miliki. Hobbinya yang suka
membaca ini menjadi rutinitas harian Kartini. Bahkan, dia tidak segan
untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang ia tidak mengerti atau
kurang paham. Lambat laun, pengetahuan yang ia miliki semakin bertambah dan wawasannya pun menjadi lebih luas. Peristiwa dan Masalah Banyak
karya dan pemikiran wanita Eropa yang ia kaguminya. Terlebih kebebasan
mereka untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu sangat
menginspirasinya untuk dapat memajukan wanita di Indonesia. Dalam
sudut pandangnya, wanita tidak hanya harus bisa dalam urusan belakang
rumah tangga saja. Tapi lebih dari itu, wanita juga harus bisa dan punya
wawasan dan ilmu yang lebih luas lagi. Dia
pun mulai bergerak untuk mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk
diajari baca dan menulis. Semakin hari, Kartini semakin disibukkan
dengan aktivitas membaca dan mengajarnya. Peristiwa dan Masalah Kartini
juga mempunyai banyak teman di Belanda dan sering sekali berkomunikasi
dengan mereka. Bahkan dia sempat memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk
dapat memberinya beasiswa untuk bersekolah di Belanda. Belum
sempat permohonan tersebut dikabulkan, dia sudah dinikahkan dengan
Adipati Rembang yang bernama Raden Adipati Oyodiningrat. Berdasarkan
data sejarah, R.A Kartini ikut dengan suaminya ke Rembang setelah
mereka menikah. Walau begitu, cita-cita Kartini tidak padam begitu saja.
Beruntung sekali ia memiliki suami yang sangat mendukung cita-citanya. Berkat
kegigihan serta dukungan oleh sang suami, Kartini mampu mendirikan
sekolah wanita di berbagai daerah. Seperti di daerah Semarang, Surabaya,
Yogyakarta, Madiun, Malang, Cirebon, dan daerah yang lainnya. Waktu
itu, sekolah wanita dikenal dengan sebutan Sekolah Kartini. Peristiwa dan Masalah Kartini
adalah seorang wanita Jawa yang mempunyai pandangan melebihi zamannya
pada saat itu. Meski dia sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya
dengan adat istiadat. Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal
dunia pada usia 25 tahun, setelah melahirkan anak pertama dan
satu-satunya. Dia adalah
salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa.
Surat-surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda kemudian
dibukukan oleh Abendanon dengan judul “Door Duistemis Tot Licht” atau
yang biasa kita kenal sebagai “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku
ini merupakan salah satu buku yang banyak menginspirasi wanita di
Indonesia. Tidak hanya wanita pada zamannya, namun hingga pada saat ini. Reorientasi Sesuai
dengan Keppres No.108 Tahun 1964, Kartini resmi diberi gelar menjadi
seorang pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia. Keppres ini juga
menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Namanya
kini, diabadikan sebagai nama jalanan dibeberapa daerah di Indonesia.
Tidak hanya di kota-kota di Indonesia saja, melainkan di kota-kota di
Belanda. Seperti di kota Trecht, Venlo, Amsterdam, dan Harleem. Dan
bahkan WR. Supratman membuatkan sebuah lagu untuk mengenang jasa-jasa
yang sudah dilakukan oleh RA. Kartini. Lagunya berjudul “Ibu Kita
Kartini”.
Contoh Teks Biografi Beserta Strukturnya
500px.com
Dewi Sartika
Orientasi Dewi
Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi daerah Sunda, Nyi Raden
Rajapermas dengan Raden Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat
waktu itu, ayah ibunya bersih keras untuk menyekolahkan Dewi Sartika di
sakola Belanda. Setelah
ayahnya wafat, Dewi Sartika di asuh oleh pamannya yang pada saat itu
menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya, ia mendapatkan pengetahuan
mengenai kebudayaan Sunda. Sedangkan wawasan kebudayaan barat ia dabatkan dari seorang Nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda. Peristiwa dan Masalah Dari
kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidikan dan kegigihan
yang dimilikinya untuk dapat meraih kesuksesan. Sambil bermain di
belakang gedung kepatihan, ia sering melakukan kegiatan-kegiatan yang
pernah ia dapat di sakola. Yaitu
belajar membaca, belajar menulis, belajar bahasan Belanda, bersama
anak-anak pembantu di Kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan
pecahan genting dijadikannnya sebagai media untuk mereka belajar
bersama. Waktu itu, Dewi
Sartika baru berusia sekitar sepuluh tahun. Ketika Cicalengka
digemparkan oleh kemampuan baca tulis dan beberapa kalimat yang
diucapkan oleh anak-anak pembantu dengan menggunakan bahasa Belanda. Hal
itu membuat masyarakat menjadi heboh, karena pada saat itu belum ada
anak-anak yang memiliki kemampuan untuk berbahasa Belanda. Setelah
beranjak Remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung.
Jiwanya yang telah tumbuh menjadi dewasa semakin membawanya untuk dapat
mewujudkan cita-citanya. Hal
ini di dorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang memang
mempunyai keinginan yang sama dengan Dewi Sartika. Tetapi, meski
keinginan yang sama dengan pamannya, tidak menjadikan cita-cita tersebut
dapat terwujud dengan mudah. Karena
pada saat itu terdapat adat yang mengekang kaum wanita. Hal itulah yang
membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir terhadap Dewi
Sartika. Namun karena
kegigihan dan perjuangannya, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan
pamannya dan mendapatkan izin untuk mendirikan sekolah untuk perempuan. Sejak
tahun 1902, Dewi Sartika sudah dapat merintis pendidikan bagi kaum
perempuan. Di sebuah ruangan kecil, tepatnya di belakang rumah ibunya di
Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan beberapa anggota keluarganya
yang perempuan. Merendam memasak, membaca, menulis, jahit-menjahit menjadi materi pelajaran pada saat itu. Usai
berkonsultasi dengan Bupati R.A Martanagara pada tanggal 16 Januari
1904, Dewi Sartika membuka sebuah Sakola Istri yang merupakan sekolah
perempuan pertama se- Hindia Belanda. Tenaga
pengajarnya ada 3 orang, yaitu Dewi Sartika sendiri dan dibantu oleh
dua saudaranya, Nyi Poerwa dan Nyi. Oewid, Murid-muridnya pada saat itu
terdiri dari 20 orang. Setahun
kemudian tepatnya pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga
kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi ini dibeli oleh
Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri. Serta bantuan dana dari
Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa Sunda lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal. Pada
tahun-tahun berikutnya, dibeberapa wilayah di Pasundan bermunculan
beberapa sakola Istri, terutama sekolah yang dikelola oleh
perempuan-perempuan Sunda yang mempunyai cita-cita yang sama dengan Dewi
Sartika. Pada tahun 1912
sudah berdiri sembilan sakola Istri di kota-kota Kabupaten Se-Pasundan.
Memasuki usia yang ke sepuluh, nama sekolah ini diganti menjadi Sakola
Keutamaan Istri. Kota-kota
kabupaten wilayah Pasundan yang lainnya yang belum memiliki Sakola
Keutamaan Istri hanya tinggal di tiga tempat. Semangat ini sampai
menyebrang ke Bukit Tinggi, dimana Sakola Keutamaan Istri di dirikan
oleh Encik Rama Saleh. Seluruh
wilayah Pasundan lengkap mempunyai Sakola Keutamaan Istri di tiap
daerahnya pada tahun 1920. Ditambah lagi beberapa yang berdiri di kota
Kewedanaan. Pada bulan
September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya
yang berusia 25 tahun itu, yang kemudian berganti nama lagi menjadi
“Sakola Raden Dewi”. Atas jasa dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika
dianugrahi bintang jasa oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dewi
Sartika meninggal pada tanggal 11 September 947 di Tasikmalaya dan
dimakamkan di Cigagadon Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun
kemudian dia dimakamkan kembali di kompleks pemakaman Bupati Bandung di
Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung. Reorientasi Sudah
sepantasnya kita sebagai generasi muda harus mengenang jasa Dewi
Sartika. Semangat dan jasanya dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum
wanita tidak sepantasnya kita lupakan begitu saja. Semoga
dengan apa yang telah dilakukannya, wanita-wanita di Indonesia dapat
memperoleh pendidikan yang lebih baik lagi untuk masa depan yang lebih
cerah. Itulah pembahasan
singkat mengenai pengertian teks biografi, unsur kebahasaan teks
biografi, ciri ciri teks biografi, struktur teks biografi, jenis jenis
teks biografi, dan contoh teks biografi singkat beserta strukturnya.
Semoga dengan artikel ini kamu dapat lebih memahami apa itu teks
biografi.
Perkembangan Agama Hindu-Budha Di Indonesia Agama Hindu dan Buddha merupakan Agama yang berasal dari negara India, yang pada perjalanannya menjadi salah satu agama-agama terbesar pengikutnya. Secara garis besar perkembangan agama Hindu dibedakan menjadi tiga tahap. Tahap pertama berlangsung sekitar abad 1500-1000 SM yang dikenal dengan agama Weda. Tahap kedua ditandai dengan munculnya agama Brahman (1000-750 SM), tahap kedua adalah zaman agama Buddha yang berlangsung sekitar 500 SM-300 M. yang mempunyai corak berbeda dengan agama Weda. Tahap ketiga ditandai dengan munculnya pemikiran-pemikiran kefilsafatan yang berpusat di sekitar sungai Gangga (750-300 M), dan tahap yang ketiga adalah apa yang dikenal dengan agama Hindu yang berlangsung sejak 300 M. sampai sekarang. Agama Hindu berkembang hingga ke luar India termasuk Indonesia, yang dibawa oleh para Rsi atau para Brahman. Agama Hindu merupakan agama impor yang pertama kali masuk ke Indones...
BILANGAN BERPANGKAT Pengertian Bilangan Berpangkat Apabila sebuah bilangan real dilambangkan dengan huruf a kemudian bilangan bulat dilambangkan dengan huruf n, maka bilangan berpangkat dapat kita tuliskan menjadi a n (a pangkat n) yang mana merupakan perkalian bilangan a secara berulang sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat dapat dinyatakan dengan rumus di bawah ini: Jenis-Jenis Bilangan Berpangkat Ada beberapa jenis bilangan berpangkat yang dibedakan berdasarkan nilai atau jenis bilangan yang menempati posisi pangkat. Bilangan Berpangkat Bulat Positif ini merupakan hasil dari penyederhanaan sebuah perkalian bilangan yang memiliki faktor yang sama. Contohnya: 4 x 4 x 4 x 4 x 4 = 4 5 maka 4 5 dapat diartikan sebagai perkalian 4 dengan 4 yang diulang sebanyak 5 kali. Oleh karenanya, bilangan berpangkat secara umum dirumuskan sebagai berikut: a n = a × a × a ×……..× a ( sebanyak n faktor) a = bilangan pokok (dasar) n ...
Jalan Utama Berunsur Delapan Kebijaksanaan ( Pañña ) Pengertian Benar Pengertian Benar ( samma-ditthi ) yang merupakan kunci utama agama Buddha , Tipitaka menjelaskan [4] “ Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pengetahuan tentang Dukkha, pengetahuan tentang asal usul Dukkha, pengetahuan tentang berhentinya Dukkha, pengetahuan tentang cara berlatih yang membawa pada berhentinya Dukkha.: Inilah, para bhikkhu, yang dikatakan pandangan benar. ” — Magga-vibhanga Sutta Pengertian Benar mencakup pengetahuan tentang: Empat Kebenaran Mulia ( Cattari Ariya Saccani ) Tiga Corak Umum ( Tilakkhana ) Hukum Sebab-musabab ( Paticcasamuppada ) Hukum Kamma Bhikkhu Sariputta menjelaskan lebih lanjut mengenai "Pengertian Benar" dalam Sammaditthi Sutta ( Pali :Sammādiṭṭhi Sutta), di mana dijelaskan pula bahwa pengertian benar dapat dicapai melalui pengertian yang lebih mendalam akan kebijakan dan ketidak-bijakan, empat jenis makanan ( cattaro a...
Komentar
Posting Komentar