PENGERTIAN TEATER, UNSUR, FUNGSI, CONTOH SERTA PERBEDAANNYA DENGAN DRAMA
PENGERTIAN TEATER, UNSUR, FUNGSI, CONTOH SERTA PERBEDAANNYA DENGAN DRAMA
Teater
adalah suatu aliran kesenian yang banyak digemari. Tak hanya oleh para
seniman yang sudah profesional saja, teater juga banyak dipelajari oleh
para seniman muda dan bahkan oleh para pelajar. Kesenian satu ini bahkan
juga dipelajari dalam mata pelajaran kesenian di sekolah.
Para siswa
yang menyukai teater juga banyak yang mengadakan ekstrakurikuler teater.
Tak hanya pelajar sekolah saja, para mahasiswa di perguruan tinggi juga
ada banyak yang terlibat dalam kegiatan unit kegiatan mahasiswa di
bidang teater. Lantas, apa pengertian teater?
Apa pula unsur, fungsi serta contoh teater? Agar lebih jelas lagi, akan
dijelaskan pula mengenai apa perbedaan teater dan drama?
Pengertian Seni Teater
Untuk
memahami pengertian teater, kita bisa mulai membahasnya dari sejarah
kata ‘teater’. Kata teater berasal dari bahasa Inggris ‘theater’ atau
‘theatre’. Sedangkan dalam bahasa Perancis, kata ini berasal dari
‘théâtre’ dan pada bahasa Yunani dari kata ‘theatron (θέατρον)’.
Jadi,
secara etimologis, pengertian kata “teater” adalah tempat atau gedung
pertunjukan. Sedangkan jika dilihat dari makna istilah, kata teater
berarti segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk konsumsi
para penonton atau penikmatnya.
Istilah
teater juga dapat diartikan dalam dua cara, yakni dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Dalam arti sempit, teater diartikan sebagai sebuah
drama atau perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas
pentas, serta disaksikan oleh banyak orang dan berdasarkan naskah yang
tertulis.
Sedangkan
dalam arti luas, teater diartikan sebagai segala adegan peran yang
dipertunjukkan di depan orang banyak, dapat berupa ketoprak, dagelan,
ludruk, wayang, janger, mamanda, sulap, sintren, akrobat, dan lain
sebagainya.
Perbedaan Teater dan Drama
Istilah
teater seringkali dikaitkan dengan drama. Kedua hal ini dianggap
memiliki hubungan yang sangat erat dan identik. Padahal, pada
prinsipnya, istilah teater dan drama adalah dua istilah yang berbeda.
Drama adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Kuno ‘draomai’ yang
artinya bertindak atau berbuat, serta dalam bahasa Perancis dari kata
‘drame’ yang berarti menjelaskan tingkah laku kehidupan kelas menengah.
Dari
penjelasan ini, dapat diketahui mengenai perbedaan teater dan drama.
Teater berkaitan langsung dengan pertunjukkan, sedangkan drama berkaitan
dengan peran atau naskah cerita yang hendak dipentaskan.
Jadi,
hubungan dari keduanya adalah teater menjadi visualisasi drama atau
drama yang dipentaskan di atas panggung serta disaksikan oleh para
penonton. Dapat dikatakan pula bahwa drama adalah bagian atau salah satu
unsur teater.
Fungsi Seni Teater
Seiring
perkembangan jaman, fungsi teater juga mengalami perkembangan. Dulunya,
seni teater difungsikan sebagai sarana upacara atau hiburan. Tapi kini
fungsi teater juga mencakup sarana pendidikan. Sebagai bagian dari seni,
teater tak cuma dikonsumsi oleh masyarakat sebagai hiburan saja. Teater
kini juga berperan dalam nilai afektif dalam masyarakat.
Adapun fungsi teater meliputi :
1. Teater sebagai Sarana Upacara
Teater pada
awalnya hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos
serta sebagai upacara pesta untuk dewa Apollo. Fungsi teater untuk
kepentingan upacara ini tidak memerlukan penonton. Penonton teater ini
sudah menjadi bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia,
seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara juga dikenal sebagai
teater tradisional.
2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater term
asuk bentuk seni yang berfokus utama pada laku dan dialog. Dalam
praktiknya, para seniman teater akan mengekspresikan seninya di dalam
bentuk gerakan tubuh dan juga dalam ucapan-ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan
Teater juga
berperan sebagai sarana hiburan. Dalam hal ini, sebelum pementasan
teater dilakukan, harus terdapat persiapan dengan usaha maksimal. Dengan
begitu, diharapkan para penonton akan terhibur lewat pertunjukan yang
digelar.
4. Teater sebagai Media Pendidikan
Teater
adalah seni kolektif. Hal ini berarti bahwa teater tidak hanya
dikerjakan secara individual saja. Untuk mewujudkan seni teater,
diperlukan kerja tim yang harmonis. Apabila suatu teater dipentaskan,
maka diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain
dapat tersampaikan pada para penontonnya. Sebab, umumnya manusia akan
lebih mudah mengerti suatu nilai baik atau buruk melalui pertunjukan,
dibandingkan jika hanya membaca lewat sebuah cerita.
Unsur-Unsur Seni Teater
Tidak
setiap pertujukan dapat dikatakan sebagai teater. Pertunjukkan bisa
disebut sebagai teater apabila memenuhi unsur-unsur teater. Unsur-unsur
teater terbagi menjadi dua, yakni unsur internal dan unsur eksternal,
sebagai berikut :
Unsur Internal Teater
Unsur
internal teater adalah unsur utama yang asalnya dari dalam teater itu
sendiri. Jika tidak ada unsur utama ini, maka tidak akan ada pertunjukan
teater. Unsur-unsur internal teater meliputi:
1. Aktor
Aktor
adalah pemeran utama dalam pementasan teater. Tugas aktor dalam teater
adalah untuk menyampaikan jalannya cerita melalui ekspresi, gerak dan
suara.
2. Naskah
Dalam seni
teater, naskah disebut sebagai lakon atau arahan peran. Naskah menjadi
panduan dari jalannya cerita bagi para aktor dan sutradara dalam
melakukan pementasan teater.
3. Pentas
Pentas
adalah salah satu unsur yang dapat dinikmati oleh para penonton serta
orang banyak. Pementasan adalah sebuah pertunjukan yang menyajikan
estetika gerak, suara, ekspresi, dan setting dalam sebuah cerita atau
drama.
4. Sutradara
Sutradara
adalah orang yang bertugas untuk mengarahkan semua unsur yang ada di
dalam seni teater. Tanggug jawab sutradara meliputi; mengarahkan aktor,
membedah naskah dan juga untuk memunculkan ide-ide terkait pentas
teater.
5. Kostum
Kostum
adalah unsur penunjang bagi para aktor dalam melakukan pementasan
teater. Kostum yang tepat dapat membuat watak aktor terkesan mirip
sesuai perwatakan tokoh yang dibawakan.
Unsur Eksternal Teater
Unsur
eksternal teater adalah unsur pendukung yang berasal dari luar teater.
Tanpa adanya unsur pendukung, pertunjukan tidak dapat berjalan dengan
sukses. Adapun unsur-unsur eksternal teater meliputi:
1. Staf Produksi
Staf
produksi meliputi orang-orang yang berada di balik layar teater, yang
berperan untuk mendukung jalannya pementasan. Staf produksi terdiri dari
manager tingkat produser atau pimpinan produksi hingga staf-staf di
bawahnya. Tugas masing staf produksi berbeda-beda sesuai posisinya.
Jenis Jenis Seni Teater Berdasarkan Zamannya
Jenis-jenis
teater dapat dibagi menurut zamannya. Jenis teater menurut jamannya
dibagi dalam tiga jenis, yakni teater tradisional, teater modern, dan
teater kontemporer. Berikut keterangannya.
1. Seni Teater Tradisional
Seni teater
tradisional adalah seni teater yang asalnya dari suatu masyarakat
tertentu. Teater tradisional umumnya tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat. Jadi, dapat dikatakan sangat dekat dan menjadi bagian hidup
di dalam masyarakat. Teater tradisional ini diwariskan secara turun
temurun sejak zaman nenek moyang sampai sekarang. Teater tradisional
umumnya dikenal pula sebagai teater klasik.
Ciri-Ciri Seni Teater Tradisional
• Memiliki keunikan dan keindahan tersendiri (dalam bentuk dan cara penyajian, gerak fisik, latar, serta irama pengiringnya).
• Menggunakan latar atau setting sederhana.
• Pertunjukan diselenggarakan pada pentas terbuka tanpa menggunakan panggung.
• Berisi pesan moral dan nilai-nilai luhur.
• Kebanyakan dari dialognya adalah improvisasi.
Contoh Seni Teater Tradisional
Contoh seni teater tradisional yang banyak dijumpai dalam masyarakat adalah wayang orang, sendratari, lenong dan ketoprak.
2. Seni Teater Modern
Seni teater
modern adalah jenis seni teater yang sudah tidak menggunakan pakem seni
teater tradisional. Teater modern tumbuh dan berkembang dengan mendapat
pengaruh perkembangan dari seni teater barat (dramaturgi). Dapat
dikatakan bahwa seni teater ini sudah memiliki struktur, dan dialognya
pasti serta mengikuti naskah. Jalan ceritanya pun juga mutlak ditentukan
oleh sutradara. Teater modern telah menghilangkan sisi tradisi sehingga
lebih menonjolkan sisi hiburan.
Ciri-Ciri Seni Teater Modern
• Bertujuan sebagai hiburan dan mendapatkan apreasiasi saja.
• Menggunakan bahasa nasional di dalam dialognya.
• Pertunjukan diselenggarakan pada pentas tertutup dengan menggunakan panggung serta segala properti pendukungnya.
• Berisi kritik sosial yang ada pada era sekarang.
• Kebanyakan dialognya sesuai dengan naskah, namun tetap boleh untuk diimprovisasi.
Contoh Seni Teater Modern
Contoh seni teater modern yang banyak dijumpai dalam masyarakat adalah drama, operet dan drama musikal.
3. SENI TEATER KONTEMPORER
Seni teater
kontemporer adalah jenis seni teater yang mengandung usur kekinian.
Teater kotemporer tumbuh dan berkembang di antara para tokoh penggiat
teater dan komunitas teater. Seni teater kotemporer tidak menyasar pada
jumlah penonton yang banyak atau pertunjukan yang megah. Pertunjukan ini
biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan sutradara
pada kalangan yang memahami teater, sehingga pesan-pesan yang
disampaikan dapat tersampaikan secara tepat pada penontonnya.
Ciri-Ciri Seni Teater Kontemporer
• Merupakan buah pikir atau ide dari pada sutradara pribadi.
• Menggunakan bahasa nasional atau internasional di dalam dialognya.
• Pertunjukan diselenggarakan sesuai dengan tema. Dapat dilakukan pada pentas tertutup atau pentas terbuka, tanpa atau dengan panggung.
• Berisi nilai atau pesan sutradara yang hendak disampaikan pada penonton tertargetnya.
• Dialognya sebagian dari naskah, sebagian improvisasi.
Contoh Seni Teater Kontemporer
Contoh seni
teater kontemorer yang banyak dijumpai dalam masyarakat seperti teater
jalanan, teater persembahan (tribute to) dan teater kemanusiaan.
Jenis-Jenis Seni Teater Berdasarkan Penyampaiannya
Jenis -
jenis teater menurut penyampaiannya dapat dibagi dalam lima jenis, yakni
teater boneka, drama musikal, teater gerak/ pantomim, teater dramatik
dan teaterikalisasi puisi.
1. Seni Teater Boneka
Seni teater
boneka merupakan jneis seni teater yang dimainkan para tokoh yang
berupa boneka. Biasanya teater ini mengangkat tema cerita legenda atau
kepercayaan tertentu. Teater boneka telah ada sejak zaman Yunani, India
dan Mesir Kuno, yang dibuktikan dari ditemukannya seni teater tersebut
di dekat makam-makam kuno.
Boneka yang
digunakan dapat bermacam-macam. Seperti boneka yang digerakkan dengan
tali Marionette, boneka yang digerakkan dengan tongkat seperti wayang,
dan yang digerakkan dengan tangan.
2. Drama Musikal
Seni teater
yang berbentuk drama musikal adalah jenis seni teater yang dimainkan
oleh orang serta didukung dialog yang indah. Teater jenis ini
mengedepankan suara dalam penyampaian ceritanya. Pementasannya dapat
dilakukan dalam bentuk dialog, nyanyian, musik, dan dipadukan dengan
tarian dan alunan lagu.
Contoh
drama musikal yang paling sering dilakukan dalam masyarakat adalah
opera. Opera juga sering dipentaskan dalam tim paduan suara untuk
membuat suasana jadi lebih hidup. Selain itu, opera juga merupakan seni
teater lawas yang diperkirakan sudah ada di dunia barat sejak awal tahun
1600 masehi.
3. Seni Teater Gerak
Seni teater
gerak merupakan jenis seni teater yang biasa dimainkan dengan
menggunakan dialog minim, bahkan terkadang tanpa dialog. Teater gerak
juga disebut sebagai pantomim. Tokoh dalam seni teater gerak hanya
menyampaikan cerita melalui gerakan saja. Dalam beberapa pertunjukan,
pantomim sering dipetnaskan tanpa menggunakan properti sama sekali.
Karenanya, penonton pantomim akan diajak untuk membayangkan properti
melalui perlakuan dan ekspresi tokohnya. Pantomim termasuk jenis seni
tetaer paling minimalis, baik dari segi unsur maupun penampilan.
4. Seni Teater Dramatik
Seni teater
dramatik merupakan jenis seni teater yang menyajikan rangkaian cerita
persis dengan kejadian nyatanya. Seni teater dramatik menggunakan dialog
dari naskah yang ketat, jarang dan seringkali bahkan tanpa improve.
Tata gerak dan penuturan cerita dalam teater dramatik dibuat dengan
senyata mungkin.
Dapat
dikatakan pula bahwa seni ini menitikberatkan pada kemiripan dari
kejadian nyata terhadap isi cerita, atau sesuai pakem. Tidak ada
pengembangan dan improvisasi dalam pementasannya karena tujuannya murni
untuk menyamakan cerita sesuai kejadian nyata agar semirip mungkin.
5. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi
puisi merupakan jenis seni teater yang dimainkan berdasar pada karya
sastra puisi. Biasanya, teatrikalisasi puisi berisi tentang suara dan
pandangan si pembuat puisi tersebut. Apabila dilihat dari kandungan isi
ceritanya, maka teatrikalisasi puisi bersifat menyampaikan ajakan untuk
melakukan suatu hal.
Selain itu,
teatrikalisasi puisi juga dapat digunakan sebagai media penyampaian
suara atau kritik sosial. Kebanyakan pementasan seni teater ini
dilakukan ketika ada acara khusus tertentu dengan penonton yang
terbatas.
Komentar
Posting Komentar