Teks Anekdot Bahasa Indonesia
Teks Anekdot Bahasa Indonesia
A. Pengertian Teks Anekdot
Pengertian teks anekdot apa ya?Pertama pengertian anekdot secara umumnya dulu. Pengertian teks anekdot secara umum :
Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.Pernah membaca sebuah cerita singkat yang berisi tentang guyonan atau berbau humor tetapi menjurus kepada ‘kritik’? Cerita singkat tersebut ialah teks anekdot atau anekdot.
Tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara dua tokoh.
Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum. Nah itu pengertian teks cerita anekdot.
B. Struktur teks anekdot
Selain itu, sebuah teks dengan bentuk anekdot juga memiliki struktur yang berbeda. Fungsi dari adanya struktur teks anekdot ialah: untuk membuat teks menjadi lebih rapi dan sesuai, juga benar-benar berbentuk.Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah teks dengan bentuk anekdot. Apa saja lima struktur itu? Ini dia:
Abstrak
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
C. Ciri-ciri teks anekdot
Supaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks anekdot seperti apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini:Berupa teks yang mendekati perumpamaan
Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting
Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir
Terselip kritikan atau tujuan
D. Kaidah teks anekdot
Selain adanya struktur dan ciri-ciri teks anekdot dalam sebuah teks dalam bentuk anekdot juga memilii kaidah teks anekdot ataupun kaidah bahasa teks anekdot dimana juga dipakai sebagai pegangan menulis cerita. Apa saja kaidah-kaidah tersebut? Kaidah-kaidahnya sebagai berikut:- Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik.
- Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda.
- Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.
- Memakai kata keterangan waktu lampau.
- Memakai kata predikat atau kata kerja.
- Memakai kalimat yang berbau peritah.
- Dibuat secara berurut dan kronologis.
E. Contoh Teks Anekdot
Sekolah Bertarif Internasial
Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota A mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil menenteng lembaran pengumuman.
“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan.
Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!”
“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?”
“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?.”
“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.
Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”
“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.
Bebas Dari Kemiskinan
Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.
Obama: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?
Tuhan: 25 tahun lagi.
Obama: *menangis tersedu-sedu.
Tonny Abbott: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?
Tuhan: 20 tahun lagi.
Tonny Abbott: *menangis tersedu-sedu.
Jokowi: Tuhan, kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?
Tuhan: *menangis tersedu-sedu.
Membuat Undang-Undang Sendiri
Suatu hari Abdul dan Allan sedang berjalan-jalan menggunakan mobil dengan Abdul yang membawa mobilnya. Melewati perempatan jalan, lampu merah tiba, namun Abdul tetap menerobosnya karena jalannya terlihat kosong.Bagaimana? Sudah mengerti kan tentang teks anekdot dan sedikit penjelasannya? Pada dasarnya teks ini memang sering dibuat sebagai guyonan yang berbobot khususnya untuk ‘menyentil’ pembaca mengenai kehidupan sosial yang terkadang terasa tidak adil dan tidak seimbang.
Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?
Abdul: Ah, tenang, kita bisa bikin undang-undang sendiri kok.
Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu pemerintah bersama DPR?
Abdul: Sebentar. *meminggirkan mobil dan berhenti sementara
Allan: Kenapa berhenti?
Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan ini kita bisa membuat undang-undang sendiri. *menunjukan dompet
Allan: Oh…!!
Komentar
Posting Komentar